BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
dunia pendidikan buku teks sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak sekali manfaat bagi siswa maupun bagi
guru, salah satunya untuk penunjang pembelajaran. Buku teks akan berpengaruh
terhadap kepribadian siswa, walaupun pengaruh itu tidak sama antara siswa satu
dengan lainnya. Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk
berpikir dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang dilontarkan
dalam buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan dalam buku teks, atau
melakukan pelatihan yang diinstruksikan dalam buku teks.
Buku teks
memiliki kekuatan terhadap perubahan otak siswa. Buku teks dapat mempengaruhi
pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu. Sebagai buku pendidikan, buku teks
memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Dengan buku teks, program
pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih teratur, sebab guru sebagai
pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas. Sebagai seorang
guru, kita juga harus pandai dalam memilih buku teks yang baik. Geene dan Pety
(dalam Tarigan, 1986: 21) Buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam
mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar
sistematis, untuk memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran
lanjutan.
Buku teks
dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan. karena
sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan penyajiannya, buku teks itu
memberikan fasilitas bagi kegiatan siswa. Penggunaan buku teks merupakan bagian
dari upaya pencipataan “budaya buku” bagi siswa, yang menjadi salah satu
indikator dari masyarakat yang maju. Buku teks berperan secara maknawi dalam
prestasi belajar siswa. Laporan World Bank (1995).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah
Pengertian dari Buku Teks?
2.
Bagaimanakah
Gambaran tentang Buku Teks?
3.
Bagaimanakah
Kriteria dan Karatersitik Buku Teks?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Buku
Teks
2. Untuk mengetahui Gambaran tentang
Buku Teks
3. Untuk mengetahui Kriteria dan
Karateristik Buku Teks
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian Buku
Teks
2. Dapat mengetahui Gambaran tentang
Buku Teks
3. Dapat mengetahui Kriteria dan
Karateristik Buku Teks
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Buku Teks
Pengertian buku
teks beraneka ragam. Akibat keanekaragaman ini dirasakan sulit untuk menemukan
pengertian yang pasti. Yang jelas BT sebagaimana buku-buku lain juga merupakan
rekaman verbal dari penulisnya., BT memuat sejumlah ide penulisnya yang dituangkan
secara visual dalam bentuk lambang-lambang tulis.Menurut Tarigan (dalam
Sriasih, 2012:20), sejak dulu telah banyak ahli yang menaruh perhatian pada
buku teks, dan juga mengemukakan pengertian. Berikut ini beberapa kutipan yang
dikemukakannya.
Ada
yang mngatakan bahwa ‘buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat
maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional’ (Hall-Quest dalam Sriasih,
2012:20).
Ahli
yang lain menjelaskan bahwa ‘buku teks adalah buku standar atau buku setiap
cabang khusus studi’ dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu pokok/utama dan buku
suplemen/tambahan (Lange dalam Sriasih, 2012:20).
Lebih
rinci lagi, ada ahli yang mengemukakan bahwa’ buku teks adalah buku yang
dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh
para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang sesuai dan serasi’ (Bacon dalam Sriasih, 2012:21).
Ahli
berikutnya mengutarakan bahwa ‘buku teks adalah sarana belajar yang biasa
digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu
program pengajaran’ dalam pengertian modern dan yang umum dipahami (Buckingham
dalam Sriasih, 2012:21).
Sriasih
(2012:22) menyatakan bahwa ‘buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam
bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan intruksional, yang diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang
sesuatu program pengajaran.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas dapatlah penulis simpulkan tentang pengertian buku
teks yaitu buku yang digunakan sebagai sarana belajar di sekolah-sekolah dan
perguruan tinggi yang mencakup rekaman pikiran rasial yang disusun buat
maksud-maksud dan tujuan instruksional, terdiri dari dua tipe yaitu buku
pokok/utama dan suplemen/tambahan, dan buku ini dengan cermat disusun oleh para
pakar atau para ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang sesuai dan serasi.
2.2
Gambaran Buku Teks
Buku teks
bagaimanapun wujudnya, kehadirannya masih sangat dibutuhkan di lembaga
pendidikan. BT merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan dan merupakan
media untuk memperlancar hubungan guru dengan siswa, juga dengan lingkungan.
Demikian besarnya peranan BT bagi siswa, khususnya bagi guru sehingga terasa
hampa bila proses belajar-mengajar itu tidak dilengkapi dengan BT. Tanpa BT,
siswa harus giat mencatat tentang apa yang didiktekan gurunya, sementara guru
membaca dari sebuah buku di depan kelas. Guru juga sibuk mencari bahan
pengajaran baik bahan bacaan, bahan pengetahuan kebahasaan, menyiapkan
tugas-tugas dan latihan, dan sebagainya. Akibatnya, suasana menjadi sangat
tegang karena masing-masing pihak terlihat sibuk. Guru juga seakan-akan
dikejar-kejar untuk menyelesaikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Untuk menghindari perasaan dikejar-kejar waktu untuk menyelesaikan
materi pelajaran tepat pada waktunya, barangkali perlu dilihat materi-materi
yang sekiranya bias dipelajari sendiri oleh siswa, tanpa melalui tatap muka di
depan kelas. BT dapat dijadikan alat untuk membantu guru menyelesaikan jatah
materi sesuai kurikulum. Buku teks haruslah memenuhi persyaratan tertentu
sesuai dengan fungsi, peranan, dan sifat BT. Paling tidak BT yang ada mempunyai
gambaran sesuai dengan syarat BT yang ideal. Penampilan BT dapat ditinjau dari
dua segi, yaitu dari segi ekstrinsik dan segi intrinsik. Dalam hal ini BT itu
berupa materi pelajaran. Kedua unsure BT
itu dibicarakan di bawah ini.
2.2.1
Gambaran Ekstrinsik Buku Teks
Penampilan BT
harus mempertimbangkan segi fisiknya. Penampilan fisik ini memberikan kesan
pertama bagi pembaca sebelum membaca isinya. Sehubungan dengan penampilan
fisiknya, ada sejumlah persyaratan yang harus diperhatikan seperti berikut ini.
a) Judul
buku
Judul
buku (dalam hal ini buku teks) harus menarik, singkat, jelas, dan persuasif.
Judul buku tentu harus dapat member gambaran isi buku secara menyeluruh. Ada
kalanya buku mempunyai penjelasan. Misalnya, BERBICARA SEBAGAI SUATU
KETERAMPILAN BERBAHASA. Judul buku seperti itu tentu terlalu panjang, tetapi
dapat dipersingkat BERBICARA sebagai suatu keterampilan berbahasa. Judul
penjelasan ini ditulis dengan huruf kecil dibawahnya, sehingga tampaknya buku
itu berjudul BERBICARA saja.
b) Persembahan
Persembahan
dalam BT sangat perlu diperhatikan, kepada siapa buku itu ditunjukkan. Dengan
kata persembahan yang ditegaskan dalam halaman sampul depan, para siswa atau
pembaca akan lebih mudah memilih buku mana yang harus dipelajari atau yang
sesuai untuk dipelajari.
c) Sampul
Warna
sampul yang dipilih hendaknya berwarna sejuk, misalnya warna hijau atau biru
muda. Ilustrasi dalam sampul depan hendaknya tepat ditinjau dari segi
keindahan. Kesederhanaan ilustrasi akan menimbulkan kesan estetik, sedangkan
ilustrasi yang berlebihan dan jelimet akan menimbulkan kesan membosankan. Di
samping itu, tebal sampul perlu diperhatikan agar tidak mudah robek.
d) Penjilidan
Penjilidan
BT hendaknya dibuat sedemikian rupa agar buku itu kuat dan tahan lama.
Penjilidan yang baik adalah menggunakan jahitan benang, bukan hanya dengan
bahan perekat sebab dengan bahan perekat, biasanya jilidan mudah
terlepas-lepas.
e) Ilustrasi
Ilustrasi
tidak hanya ada pada halaman sampul, tetapi juga pada halaman isi. Ilustrasi
hendaknya benar-benar mendukung penjelasan yang ada pada BT. Ilustrasi dapat
berupa gambar-gambar, grafik, table, bagan, diagram, skema, dan sebagaainya.
Ilustrasi bertujuan memperjelas informasi yang ada pada isi BT. Jadi, ilustrasi membantu pemahaman siswa yang
disampaikan secara verbalis dan memberikan gambaran yang lebih konkret tentang
masalah yang dibicarakan.
f) Tipografinya
Tipografi
yang dimaksudkan adalah tata penulisan BT. Tipografi BT sangat membantu siswa
dalam kegiatannya membaca, belajar, sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik
dan psikologis siswa. Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut.
-
Mempergunakan ejaan yang sesuai dengan
ejaan yang dibakukan (EYD).
-
Besar huruf hendaknya disesuaikan dengan
perkembangan fisik dan psikologis siswa.
-
Besar hruf hendaknya disesuaikan dengan
pendidikan siswa, jelas, dan sederhana. Biasanya untuk siswa yang baru belajar
membaca adalah huruf balok, dan huruf cetak untuk siswa sekolah menengah.
-
Jarak spasi harus cukup, tidak terlalu
rapat dan juga tidak terlalu renggang.
-
Ada beda yang kontras antara kertas
dengan huruf, misalnya tinta hitam dan kertas berwarna putih bersih.
-
Pengorganisasiannya hendaknya
sistematis.
-
Bahasa pengantarnya harus bahasa baku,
bahasa resmi. Pilihan kata, struktur kalimat hendaknya diperhatikan, mudah
dipahami, jelas, tegas, dekat, dan langsung.
g) Tebal
buku
Buku
yang terlalu tebal, bagi siswa akan menimbulkan kesan tertentu, seperti malas membawa
ataupun malas membaca. Di samping itu, buku yang tebal juga berpengaruh
terhadap harga buku.
h) Kertas
Sebaiknya
kertas yang digunakan tidak terlalu mengkilap dan juga bukan kertas buram.
Kertas yang mengkilap atau berwarna dapat menyilaukan mata. Demikian juga
kertas yang terlalu tipis akan mudah robek.
Di samping persyaratan
ekstrinsik seperti yang disebutkan di atas, masih ada persyaratan lain.
Persyaratan itu misalnya dilihat dari daftar isinya, kata pengantarnya, lembar
catatannya, lampiran-lampirannya, pengesahannya (apakah buku seperti itu
diizinkan beredar), dan sebagainya.
2.2.3
Gambaran Intrinsik Buku Teks
Unsur
yang paling penting dari sebuah buku adalah isinya, walaupun persyaratan
fisiknya tidak bisa diabaikan. Gambaran intrinsik BT adalah gambaran isi buku
teks. Isi BT berupa materi pelajaran. Secara deskriptif sebuah BT memuat
jangkauan materi pelajaran yang menyangkut luasnya masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem dan struktur bahasa serta pemakaian bahasa yang
dipilih oleh penyusun sebagai materi pelajaran bahasa Indonesia dalam BT.
Jangkauan
materi pelajaran ini meliputi:
a) Jangkauan
kebahasaan (linguistik) yang mencakup: (1) sistem dan struktur bahasa dengan
jangkauan materibidang fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantik,
(2) pemakaian bahasa dengan jangkauan materi bidang: kosa kata, ungkapan,
istilah, corak pemakaian bahasa (dialek, register, style, dan media), dan (3)
sejarah perkembangan bahasa dengan jangkauan materi: sejarah bahasa,
gejala-gejala baru dan masalah-masalah interferensi dari bahasa pertama (B1) ke
dalam bahasa kedua (B2).
b) Jangkauan
sosial budaya yang mencakup materi pelajaran yang berhubungan dengan
bidang-bidang kehidupan: (1) agama dan kepercayaan, (2) ilmu pengetahuan dan
teknologi, (3) kesenian, (4) bahasa, (5) sistem kemasyarakatan, (6) mata
pencaharian dan sistem ekonomi, dan (7) peralatan dan perlengkapan hidup
manusia.
c) Jangkauan
psikologi (kejiwaan), yaitu jangkauan materi pelajaran yang dimaksudkan untuk
membina: (1) pengetahuan tentang bahasa, (2) keterampilan berbahasa dan
pragmatic (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), dan (3) sikap mental
bahasa siswa.
d) Jangkauan
kesastraan
Pengajaran
bahasa Indonesia melibatkan persoalan kesusastraan. PBI bersifat kompleks, di
samping bertujuan membina pengetahuan, keterampilan dan sikap, dan membina seni
bahasa termasuk juga kesusastraa. Oleh karena itu, materi pelajaran sastra
tampak dari segi (a) bentuk: puisi, prosa, dan drama; (b) zamannya:
kesusastraan lama, kesusastraan peralihan, kesusastraan baru; (c)
penggunaannya: teori sastra, sejarah sastra, kritik sastra, dan apresiasi
sastra.
Mengingat
demikian luasnya jangkauan materi pelajaran yang harus ada dalam BT, sedang BT
yang ada tidak memungkinkan untuk menampung segala materi pelajaran yang
diisyaratkan, maka diperlukan adanya seleksi materi pelajaran. Seleksi materi
yang dilakukan harus ditempuh dengan mempertimbangkan kondisi psikologis siswa,
kondisi lembaga pendidikan, termasuk sarana yang ada, dan kualitas materi
pelajaran.
Seleksi
materi pelajaran bertolak dari jangkauan materi pelajaran itu sendiri, seperti
jangkauan linguistiknya, jangkauan sosial budayanya, jangkauan psikologinya,
dan jangkauan kesusastraan. Semua isi dan bentuk materi pelajaran hendaknya
mendekati kelengkapannya, hanya saja kualitas dan kuantitasnya disesuaikan
dengan jenis dan tingkat pendidikan siswa yang mempergunakan buku teks itu.
Di
samping pertimbangan jangkauan dan seleksi materi pelajaran yang ada dalam BT
juga pertimbangan prosedur penyajiannya. Penyajian materi pelajaran dalam BT
harus mempertimbangkan persyaratan yang ada. Persyaratan itu menyangkut: (1)
pengelompokan materi pelajaran menurut isi, bentuk, dan fungsinya, (2)
pengurutannya yang berhubungan dengan penyajiannya, seperti: urutan horizontal,
urutan vertical, urutan simultan, (3) penahapannya, seperti: tahap pengenalan,
tahap penemuan, tahap penajaman, tahap pengobatan, tahap pengayaan, (4)
pendemonstrasianny: secara deduktif, induktif, (5) prosedur penyajiannya:
bersifat eksplisit, ostensive, pictorial, dan kontekstual.
2.3
Kriteria dan Karakteristik Buku Teks
Buku memegang
peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Bagi seorang pelajar atau
mahasiswa, salah satu buku yang sangat diperlukan adalah buku teks atau buku
pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar
dalam mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran bahasa Indonesia misalnya,
menentukan buku teks bahasa Indonesia, demikian pula sebaliknya.
Semakin
baik kualitas buku teks, maka semakin sempurna pengajaran mata pelajaran yang
ditunjangnya. Buku teks mengenai bahasa Indonesia yang bermutu, jelas akan
meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Indonesia dan hasil pengajaran bahasa
Indonesia.
Greene
dan Petty (dalam Sriasih, 2012:34-35), telah menyusun cara penilaian buku teks
dengan sepuluh kriteria. Apabila suatu buku dapat memenuhi 10 kriteria yang
diajukan, maka dapat dikatakan buku teks tersebut berkualitas. Butir-butir yang
harus dipenuhi oleh suatu buku teks, yang tergolong berkualitas tinggi adalah
sebagai berikut.
1) Buku
teks itu haruslah menarik minat, yaitu para siswa yang menggunakannya.
2) Buku
teks itu haruslah mampu memotivasi kepada para siswa yang memakainya.
3) Buku
teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
4) Buku
teks itu seyogyanyalah mempertimbangkan aspek linguistik, sehingga sesuai
dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
5) Buku
teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya;
lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya
merupakan suatu kebulatan yang utuh, dan terpadu.
6) Buku
teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi
para siswa yang mempergunakannya.
7) Buku
teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang
samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang
memakainya.
8) Buku
teks itu haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas dan tegas, sehingga pada akhirnya menjadi
sudut pandang para pemakainya yang setia.
9) Buku
teks itu haruslah mampu memberikan pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak
dan orang dewasa.
10) Buku
teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pemakainya.
BT yang baik haruslah
relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas kriteria itu menurut
Greene dan Petty (dalam Sriasih, 2012:35) dapat diilustrasikan dengan
modifikasi sebagai berikut. Pandangan atau ilustrasi lain dari pakar-pakar yang
lain tentu masih ada.
Sudut Pandang
Kejelasan
Konsep
Relevansi dengan
Kurikulum
Menarik Minat
Kualitas Menumbuhkan Motivasi
Buku teks Menstimulasikan
Aktivitas
Ilustratif
Komunikatif
Menunjang Pelajaran
Lain
Menghargai Perbedaan
Individu
Memantapkan
Nilai-nilai
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Buku teks yaitu buku
yang digunakan sebagai sarana belajar di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
yang mencakup rekaman pikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan
instruksional, terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan,
dan buku ini dengan cermat disusun oleh para pakar atau para ahli dalam bidang
itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Gambaran tentang buku teks yang ideal sangat sulit dijumpai tetapi paling tidak
BT yang ada mempunyai gambaran sesuai dengan syarat BT yang ideal. Gambaran ekstrinsik tentang buku teks, yakni Judul
buku, Persembahan , Sampul, Ilustrasi , Tipografinya , Tebal buku, Kertas.
Gambaran intrinsik BT adalah gambaran isi buku teks. Isi BT berupa materi pelajaran.
Kriteria dan karateristik buku teks yang baik adalah buku teks itu haruslah
menarik minat, yaitu para siswa yang menggunakannya, buku teks itu haruslah
mampu memotivasi kepada para siswa yang memakainya, buku teks itu haruslah
memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
DARTAR
PUSTAKA
Sriasih, S.
A. P. 2012. Modul Telaah Buku Teks.
Singaraja: Undiksha.